KERAJINAN
DARI BAHAN KERAS
- Teknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras
1) Teknik
Cor (Cetak Tuang)
Teknik cor dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Teknik tuang berulang (bivalve)
Teknik ini menggunakan dua keping cetakan yang terbuat
dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan.
b. Teknik tuang sekali pakai (A cire Perdue)
Teknik ini digunakan pada pembuatan logam yang bentuk dan
hiasannya lebih rumit. Teknik ini diawali dengan membuat cetakan dari tanah
liat. Selanjutnya cetakan dilapisi dengan lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah
liat. Kemudian benda dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga menghasilkan
rongga. Tuangkan logam kedalamnya. Setelah dingin, pecahkan cetakan tanah liat.
2) Teknik
Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Jerman, yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi,
atau berkarat. Kata etching berarti
mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendamnya dalam larutan
etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang tidak ingin ter-etsa oleh
pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi bahan penolak asam
(resist/bahan pelindung). Secara perlahan, asam akan melarutkan dan mengikis
tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang diinginkan. Sementara itu bagian
logam yang dilindungi tetap utuh. Bahan larutan yang dipakai sangat bergantung
pada jenis logam yangakan dietsa.
Larutan etsa ini terdiri dari larutan asam organik, asam
mineral anorganik, atau campuran dari keduanya. Teknik ini memerlukan perhitungan
waktu untuk menentukan seberapa dalam tingkat pengikisan.
3) Teknik
Ukir
Teknik ukir adalah membentuk ornamen sederhana yang
diterapkan pada tanah liat, batu atau kayu dengan sistem gores dan temple.
Teknik ini menggunakan sebuah alat yang disebut pahat. Dilihat dari jenisnya,
ukiran dibagi menjadi beberapa jenis :
o
Ukir
Rendah ( Bas Relief ), gambar yang timbul kurang dari separuh bentuk utuhnya.
o
Ukir
sedang ( Mezzo Relief ), gambar yang timbul tepat separuh bentuk utuhnya.
o
Ukir
Tinggi ( Haut Relief ), gambar yang timbul lebih dari separuh bentuk utuhnya.
o
Ukir
Cekung atau ukir tenggelam ( Encreux Relief ), gambarnya tenggelam lebih rendah
dari bidang dasarnya.
o
Ukir
Tembus atau ukir krawangan ( Ayour Relief ), dasarannya menembus bidang dasar, sehingga
dasarannya berupa lubang – lubang atau tembus.
o
Ukir
Tumpang, gambarnya tumpang tindih diatas bidang dasar. Ukir tumpang serupa
dengan relief patung karena gambarnya utuh seperti patung. Contoh : relief
patung terkenal adalah kamadhatu di kaki candi Borobudur.
4) Teknik
Ukir Tekan
Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasa di atas
permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam
kuningan dan 0,4 mm untuk pelat logam tembaga. Alat yang biasa digunakan pada
teknik ini adalah alat yang dibuat dari tanduk sapi atau kerbau yang telah
dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Bisa juga menggunakan bamboo atau kayu.
Cara mengukir tekan adalah menekan permukaan benda
mengikuti bentuk sesuai motif atau gambar yang telah ditentukan.
5) Teknik
Bubut
Alat yang diperlukan pada teknikini adalah pahatbubut yag
berfungsi untuk mengiris, menyayat, menggaruk dan membentuk benda. Contoh karya
kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, dan
lain-lain.
6) Teknik
Anyaman
Anyaman
adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpang
tindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan anyam, sehingga menjadi suatu karya
anyaman. Bahan yang digunakan pada teknik anyaman antara lain bambu, rotan, dan
lain-lain.
Waktu Akses : 11 Februari 2017, 07.00
1 komentar so far
okrt
EmoticonEmoticon